Beranda | Artikel
Ucapan Setelah Wudhu
Senin, 15 Mei 2023

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Yahya Badrusalam

Ucapan Setelah Wudhu merupakan bagian dari kajian Islam ilmiah Mukhtashar Shahih Muslim yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. Hafidzahullah. Kajian ini disampaikan pada Ahad, 23 Syawal 1444 H / 14 Mei 2023 M.

Kajian Hadits Tentang Ucapan Setelah Wudhu

Kita masih di bab القول بعد الوضوء (Ucapan setelah wudhu), artinya apa yang kita ucapkan setelah selesai berwudhu.

Hadits 143:

عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ – رضيَ اللهُ عنه – قَالَ كَانَتْ عَلَيْنَا رِعَايَةُ الْإِبِلِ فَجَاءَتْ نَوْبَتِي فَرَوَّحْتُهَا بِعَشِيٍّ فَأَدْرَكْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَائِمًا يُحَدِّثُ النَّاسَ فَأَدْرَكْتُ مِنْ قَوْلِهِ مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَتَوَضَّأُ فَيُحْسِنُ وُضُوءَهُ ثُمَّ يَقُومُ فَيُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ مُقْبِلٌ عَلَيْهِمَا بِقَلْبِهِ وَوَجْهِهِ إِلَّا وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ قَالَ فَقُلْتُ مَا أَجْوَدَ هَذِهِ فَإِذَا قَائِلٌ بَيْنَ يَدَيَّ يَقُولُ الَّتِي قَبْلَهَا أَجْوَدُ فَنَظَرْتُ فَإِذَا عُمَرُ – رضي الله عنه – قَالَ إِنِّي قَدْ رَأَيْتُكَ حين جِئْتَ آنِفًا قَالَ مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأُ فَيُبْلِغُ أَوْ فَيُسْبِغُ الْوَضُوءَ ثُمَّ يَقُولُ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأشهدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُه وَرَسُولُهُ إِلَّا فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةُ يدخلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ.

Dari Uqbah bin Amir -semoga Allah meridainya- ia berkata: “Kami punya kewajiban untuk menggembalakan unta-unta. Lalu datanglah giliranku, dan aku pun kemudian pulang di waktu sore. Dan aku mendapatkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sedang berdiri menyampaikan hadits kepada manusia. Dan aku mendapatkan dari sabda beliau: ‘Tidak ada seorang muslim pun yang berwudhu lalu ia memperbagus wudhunya kemudian ia berdiri shalat dua rakaat dan betul-betul ia menghadap dengan wajah dan hatinya, kecuali ia wajib untuknya masuk surga.’ Aku berkata: ‘Betapa bagusnya ini.’

Tiba-tiba ada seseorang di depanku berkata: ‘Yang sebelumnya lebih bagus lagi.’ Aku melihat ternyata ia adalah Umar. Beliau berkata: ‘Aku tadi melihat kamu datang. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: ‘Tidak ada seorangpun yang berwudhu lalu ia menyempurnakan wudhunya, kemudian dia mengucapkan setelah wudhu: ‘Asyhadu alla ilaha illallah, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuluh’, kecuali akan dibukakan untuknya delapan pintu surga, ia boleh masuk dari pintu manapun juga.‘”

Keutamaan shalat wudhu

Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memberikan pahala yang luar biasa. Kata Nabi: “Tidak ada seorangpun muslim yang berwudhu lalu ia memperbagus wudhunya, kemudian ia berdiri shalat dua rakaat dan betul-betul menghadapkan wajah dengan hatinya, kecuali wajib dia masuk surga.” Dalam riwayat Utsman bin Affan: “Kecuali Allah akan gugurkan dosanya yang telah lalu maupun yang akan datang.”

Keistimewaan ini kalau kita perhatikan sepertinya mudah. Tapi kalau kita praktekkan sulit. Setiap wudhu kita shalat. Makanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda kepada Bilal: “Hai Bilal, dengan apa engkau mendahuluiku ke surga?” Kata Bilal: “Tidaklah aku berhadats kecuali aku berwudhu lalu shalat dua rakaat.”

Kemudian untuk mendapatkan pahala yang besar ini, disebutkan syarat dalam hadits dengan menyempurnakan wudhunya. Ini tentunya InsyaAllah mudah untuk kita. Syarat yang kedua ini yang susah. Kata Nabi: “Ia betul-betul menghadapkan dirinya kepada Allah dengan hati dan wajahnya.” Dalam riwayat yang lain: “Tidak membicarakan pada dirinya perkara-perkara dunia sama sekali saat shalat itu.”

Mengucapkan kalimat syahadat setelah wudhu

Disyariatkan setelah selesai berwudhu untuk mengucapkan dua kalimat syahadat:أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ. Namun tidak disyariatkan sambil mengangkat tangan. Tidak pernah kita mendengar Rasulullah atau para sahabat setelah selesai berwudhu menghadap kiblat lalu mengangkat tangan. Cukup kita bersyahadat saja: أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ. Dalam riwayat Tirmidzi ada tambahan:

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰه وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَه، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهْ، اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِيْنَ، وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْن

“…Ya Allah jadikan aku termasuk orang-orang yang banyak bertaubat, dan jadikan aku termasuk orang-orang yang senantiasa bersuci.” (HR. Tirmidzi)

Wudhu adalah kesucian yang berhubungan dengan badan, sedangkan dua kalimat syahadat adalah kesucian yang berhubungan dengan hati. Sehingga ketika kita telah mensucikan badan, maka kita pun sucikan hati. Ini menunjukkan bahwa Islam menggabungkan kebaikan dunia dan akhirat.

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download dan simak mp3 kajian yang penuh manfaat ini.

Download mp3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/52921-ucapan-setelah-wudhu/